Menantu Dewa Obat

Bab 1205



Bab 1205

Bab 1205 Larva dari serangga sihir Kehidupan Abadi (Immortal)

Jim terkejut. “Apa bahayanya?”

Reva tidak menjawabnya tetapi malah mengambil botol kaca yang ada di sampingnya kemudian memasukkan serangga itu ke dalamnya.

Jim dapat melihat dengan jelas bahwa serangga itu tampak semakin ganas saat berada di dalam

botol kaca.

Dia langsung menabrak botol kaca itu dengan kepalanya kemudian hanya terdengar suara yang keras, botol kaca itu langsung pecah.

Mata Jim langsung membelalak dengan lebar. Seganas itukah serangga kecil seperti ini?

Setelah serangga itu keluar dari dalam botol, dia langsung menyerbu ke arah Jim..

Kali ini Jim tidak berani bertindak ceroboh lagi.

Dia langsung mundur beberapa langkah ke belakangan dengan panik untuk menghindari serangan serangga itu.

Bersamaan dengan itu, dia juga mengambil kursi lain dan membantingkannya dengan kencang.

Kalau dalam keadaan normal, dengan tenaga Jim dan berat kursi kayu yang kokoh itu sudah cukup untuk menghancurkan serangga itu hingga rata dengan lantai.

Namun, kursi yang mengenai serangga itu memantul kembali seolah–olah baru saja mengenai sesuatu yang sangat elastis.

Sedangkan serangga itu, sama sekali tidak apa–apa!

Jim tercengang. Serangga macam apa ini? Begitu hebat? Text © by N0ve/lDrama.Org.

Saat melihat serangga itu hendak mengejarnya, Reva segera berlari menghampiri.

Dengan cangkir yang ada di tangannya, Reva langsung mencipratkan air dari cangkir itu ke arah si serangga.

Terdengar suara tusukan. Jim langsung menoleh ke arah serangga yang tampak sangat kesakitan sambil menggeliat dan berputar – putar di lantai.

Apalagi tubuh serangga itu juga dengan cepat langsung melepuh.

Dengan segera, serangga yang sedang melepuh itu langsung berubah menjadi genangan nanah yang sangat bau.

Jim bangkit berdiri dan memperhatikan semua ini dengan heran. Dia benar–benar terpana dengan situasi itu.

“Apa… apa–apaan ini?”

Mau tak mau Jim bertanya.

Reva berkata dengan suara yang dalam. “Ini adalah larva dari serangga sihir Immortal.”

Jim terkejut. “Larva Immortal?”

Dia sama sekali tidak tahu apa–apa tentang suku Maui.

Reva menjelaskan: “Larva Immortal ini dilahirkan dari serangga sihir Immortal.”

“Serangga sihir Immortal akan melahirkan seekor larva setiap tahun.”

“Larva itu tidak dapat tumbuh menjadi serangga sihir Immortal tetapi mereka memiliki beberapa karakteristik dari serangga sihir Immortal.”

“Barusan kau juga sudah lihat bahwa serangga ini sangat kuat dan sulit untuk dibunuh.”

“Meski kau menggunakan pisau paling tajam sekalipun juga tidak akan bisa memotongnya.”

“Dan begitu serangga ini menyerangmu, dia akan langsung masuk ke dalam tubuhmu dan menyerang organ di dalam tubuhmu hingga hancur berkeping – keping.”

Jim menarik nafas dalam – dalam.

Untung saja tadi Reva menghentikannya.

Kalau tidak, bukankah dia akan mati jika dia menginjak serangga itu tadi?

“Tetapi kenapa serangga ini tidak menyerang organ tubuh tuan Austin?“/

Ujar Jim.

Reva menatap Austin dengan ekspresi kagum di wajahnya: “Austin menggunakan tenaga dalamnya yang kuat untuk menghalangi si larva Immortal ini.”

“Kalau digantikan dengan orang biasa, kau pasti tidak akan bisa melakukannya!”

Jim langsung menganggukkan kepalanya. Tenaga dalam Austin memang tidak perlu diragukan lagi.

“Ngomong–ngomong, air

apa yang kau cipratkan tadi?”

“Kenapa serangga ini tiba -tiba melepuh?”

Tanya Jim.

Reva: “Ini air alkali.”

“Satu–satunya musuh dari larva Immortal adalah air alkali.”

Mata Jim membelalak dengan lebar. Dia benar benar tidak terpikir akan hal ini.

Serangga sehebat itu benar–benar melepuh saat terkena air alkali?

Reva mengedikkan bahunya: “Oleh sebab itu, kalau dalam situasi normal, master Blynx tidak. akan menyerang orang dengan larva Immortal.”

“Kecuali dia benar–benar yakin bahwa larva ini bisa langsung masuk ke tubuh. orang itu.”

“Kalau tidak, begitu larva ini terkenal air alkali dia sudah akan langsung meleleh jadi bagairnana mungkin masih bisa menyerang orang lain?”

“Aku pikir, seharusnya tuan Austin telah diserang oleh master Blynx!”

Pada saat ini, Austin yang sudah terbangun berkata dengan suara lemah: “Kau benar.”

“Aku memang diserang oleh master Blynx!”

“Kalau tidak, kali ini aku pasti bisa membunuh orang itu dengan tanganku sendiri!”

Reva terkejut. “Tuan Austin, siapa yang ingin kau bunuh?”

Sebelum dia sempat mengatakan apa–apa, tiba–tiba terdengar suara mencibir dari luar pintu. “Orang yang dia katakan itu aku!”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.