Menantu Dewa Obat

Bab 1118



Bab 1118

Bab 1118

Anggota keluarga Shu juga ikut bergegas masuk.

Dan akibatnya ruangan VIP yang luas ini tiba–tiba menjadi agak ramai.

Begitu melihat situasi di dalam ruangan, semua anggota keluarga Shu langsung terdiam.

Untuk sementara ruangan itu langsung hening dan sunyi seakan–akan tidak ada kehidupan di dalamnya.

Setelah terjadi keheningan untuk beberapa saat lalu Subroto yang tersadar lebih dulu berkata, “Mau apa kalian?”

“Siapa yang menyuruh kalian ke sini?”

“Apa kalian ngerti sopan santun?”

Ryan juga menjadi kesal: “Kalian ini masih punya aturan atau tidak?”

“Pelayan, panggil satpam untuk menyeret dan melempar mereka keluar dari sini!”

“Mulai hari ini, semua hotel yang berada di bawah kendali perusahaanku tidak akan menerima orang– orang ini!”

Lucy juga ikut mengernyitkan keningnya: “Chloe, apa yang kau lakukan?”

“Ini adalah tamuku yang paling terhormat, bagaimana kau bisa berbicara dengan cara seperti itu?”

Anya mengernyitkan keningnya: “Lucy, kau kenal dengan dia?”

Lucy tampak tidak enak hati, “Ooh, dia adalah direktur Shu yang aku ceritakan tadi. Dia yang mengerjakan infrastruktur PT Peaceful kami.”

Raut wajah Anya langsung menjadi dingin: “Nona Lucy, sepertinya orang seperti ini tidak cocok untuk mengerjakan infrastruktur perusahaanmu, kan?”

“Kalau kalian melakukannya dengan cara yang sangat tidak bertanggung jawab seperti ini, maka aku harus meninjau kembali masalah kerja sama kita!”

Lucy langsung gemetaran karena ketakutan. Lalu dengan cepat dia berkata, “Direktur Anya, kau jangan marah dulu.”

“Aku… aku juga tidak tahu apa yang terjadi dengannya.”

“Kau tenang saja, aku… aku akan langsung memutuskan kontrak kerjasamanya itu sekarang juga. Aku– akan membuat penawaran baru lagi untuk proyek infrastrukturnya dan pasti akan

memuaskanmu!”

Setelah selesai berbicara lalu dia langsung bangkit berdiri dan berkata dengan marah, “Chloe Shu, besok kau datang ke perusahaanku dan kita batalkan kontrak kerjanya!”

“Kau harus membayar atas apa yang telah kau lakukan!”

Raut wajah Chloe langsung memucat lalu dengan suara bergetar dia berkata, “Nona Lucy, aku… aku tidak tahu kalau kau juga ada disini!”

“Aku… aku tahu kalau aku sudah salah, tolong beri aku kesempatan sekali lagi…”

Lucy berkata dengan dingin: “Kesempatan?”

“Aku sudah pernah memberimu kesempatan, tetapi seperti itukah caramu melakukan sesuatu?”

“Apa kau tahu, ini adalah mitra terbesar PT Peaceful kami, CEO dari PT Smith, nona Anya Smith!”

“Malam ini, aku mengundang nona Anya untuk makan malam tetapi kau malah datang kesini untuk mengacau. Atas dasar apa kau meminta aku memberimu kesempatan sekali lagi?”

Chloe hampir saja dibuat muntah darah.

Tentu saja dia pernah mendengar nama Anya tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa Anya akan duduk bersama dengan Reva dan Nara.

Tadinya dia hanya ingin memberi pelajaran kepada Reva dan Nara saja tetapi siapa sangka dia. malah membuat masalah yang sebesar itu.

Pada saat ini, Subroto juga langsung berkata dengan dingin, “Chloe, lupakan tentang pertunangan anak anak itu.”

“Anggota keluarga Voldram–ku tidak akan pernah menikah seorang gadis yang tidak berkualitas!”

“Anak seperti apa yang bisa dihasilkan dari seorang ibu seperti kau?

Chloe sudah hampir menangis sekarang.

Proyek terbesarnya hilang, seorang suami dengan keluarga yang bisa dibanggakan oleh putrinya juga hilang?

Hanya gara

gara dia mendobrak pintu ruangannya? Hanya karena dia telah mengatakan beberapa patah kata dengan emosi?

Apa yang telah dia lakukan sebenarnya?Text © owned by NôvelDrama.Org.

Dia buru–buru menatap Nara dann berkata, “Nara, kau… kau bantu katakan sesuatu untukku. Aku ini tantemu…”

Dan tiba–tiba ponsel Nara berdering.

Dia menjawab panggilan teleponnya itu. Terdengar suara cemas Alina dari ujung telepon: “Nara, apa kau juga sedang berada di Paviliun Maple?”

“Aku kasih tahu yah, cepatlah kalian pergi dari sana agar tantemu tidak menemukan kalian.”

“Tantemu… dia sudah gila, dia ingin membereskan kalian…”

Nara langsung berseru: “Ma, kau tahu darimana? Dimana kau?”

Mata Subroto langsung berkilau dan tiba–tiba dia berseru: “Hah? Barusan ada dua orang yang sedang berlutut di ruang VIPnya, apa mungkin mereka adalah orangtuanya direktur Shu?”

Air muka Nara langsung berubah: “Berlutut? Dimana?”

Subroto langsung memberitahu lokasi ruangan VIP’nya lalu dengan tanpa ragu Nara langsung bergegas dan berlari keluar dari ruangan.

Reva mengikutinya dari belakang dan ekspresinya juga menjadi sangat dingin.

Meskipun dia tidak tahu apa yang sedang terjadi namun secara kasar dia dapat menduga pasti mertuanya telah membantu mereka sehingga mereka berdua telah digertak!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.