Menantu Dewa Obat

Bab 1096



Bab 1096 

Bab 1096

Setelah melewati waktu yang entah berapa lama akhirnya Rosa terbangun dengan tatapan samar

samar.

Saat melihat pemuda yang duduk di sampingnya, dia tampak sedikit bingung dan mengusap matanya dengan kuat.

“Re… Reva?!”

“Kenapa kau disini?”

Seru Rosa.

Reva meliriknya: “Akhirnya kau sudah bangun!”

Rosa melihat ke sekelilingnya. Dia masih berada di ruangan yang sama di taman Lily.

Dia masih ingat bahwa tadi dia sempat terkena dengan obat–obatan Bullman. Setelah itu dia merasakan sakit dan nyeri yang amat sangat di dadanya kemudian dia pingsan. Terpikir akan hal ini lalu dia langsung duduk untuk melepaskan pakaiannya dan melihatnya. Di atas dadanya yang seputih salju itu tampak sebuah bekas luka kecil yang menandakan bahwa hal yang terjadi sebelumnya itu bukan bayangannya semata.

Ekspresinya langsung berubah. Dengan suara gemetar dia berkata, “Kau… kau yang menyelamatkan aku?”

Reva: “Menurutmu?”

Ekspresi Rosa langsung berubah – ubah dalam seketika itu juga dan akhirnya dia tersenyum getir, “Aku berhutang sebuah nyawa lagi kepadamu!”

Reva terkekeh, “Apa kau ingin membayarku?”

Rosa menatap Reva untuk beberapa saat, ekspresinya tampak sangat tenang. “Aku ingin membayarmu namun aku tidak bisa memberitahu apapun tentang suku Maui kepadamu!”

“Sebelum aku mengikuti guruku, aku sudah bersumpah kepadanya bahwa aku tidak akan pernah mengkhianati suku Maui!”

“Tidak peduli apapun yang kau ingin aku lakukan, meskipun aku harus menyerahkan diriku kepadamu juga tidak masalah.”

“Hanya saja aku benar–benar tidak bisa memberitahu apapun tentang suku Maui kepadamu!”

Reva langsung terdiam. Wanita ini cukup keras kepala.

“Kalau kau tidak mau menceritakannya, aku juga tidak akan memaksamu!”

“Namun, aku ingin menasihatimu, lebih baik kau berhati–hati.”

“Gurumu sudah tidak ada sehingga tidak ada yang bisa melindungimu lagi.”

“Lain kali kalau jatuh ke tangan orang lain, kau inungkin tidak akan seberuntung kali ini lagi. Kebetulan saja kau bertemu denganku!”

Setelah selesai berbicara lalu Reva membalikkan badannya dan pergi dari sana.

Rosa duduk sendirian di kamar itu sambil memeluk lututnya dengan air mata berlinang. Dia tampak lemah dan tak berdaya.

Setelah terdiam cukup lama lalu tiba–tiba dia berlari ke depan pintu dan berteriak dengan keras. dari balik punggung Reva: “Master Blynx akan datang ke kota Carson!”

“Lepaskanlah gadis itu maka master Blynx juga tidak akan mencari masalah denganmu!”

Reva berhenti sejenak lalu sambil tertawa kecil dia berkata, “Terima kasih!”

Meskipun Rosa tidak ingin membiacara masalah suku Maui namun dia sudah menunjukkan ketulusannya dengan menyampaikan berita ini.

Master Blynx?

Reva juga pernah mendengar Krofert menyebut nama ini sebelumnya tetapi dia masih tidak tahu siapa master Blynx itu.

Namun kalau dilihat dari nada bicara mereka, kemungkinan besar si master Blynx ini memiliki status dan kekuasaan yang tinggi dalam suku Maui.

Orang–orang ini sudah terburu–buru mencari Vera sekarang. Sepertinya masalah di suku Maui sangat serius!

Tadianya Reva berencana untuk menangkap kedua kakak seperguruan Rosa dan memaksa mereka untuk mendapatkan informasi tentang situasi di suku Maui.

Namun kemunculan Rosa membuat rencananya terganggu.

Sepertinya dia harus mengubah strateginya dan mencari sekelompok orang lain dari suku Maui.

Kalau menuruti informasi yang dia dapatkan sebelumnya, masih ada beberapa orang–orang dari suku Maui yang memelihara dan merawat serangga sihir di dekat kolam Unicorn.

Melihat warna langit yang semakin cerah lalu Reva pulang ke rumah dan berencana mencari waktu untuk mengunjungi kolam Unicorn.

Sesuai dengan informasi yang dia dapatkan sebelumnya, seharusnya masih ada sekelompok orang

dari suku Maui yang berada di kolam Unicorn. Exclusive content © by Nô(v)el/Dr/ama.Org.

Begitu sampai di rumah tampak Axel dan Alina yang sedang duduk di ruang tamu.

Kedua orang ini sangat sering datang ke taman Dragon Lake selama beberapa waktu ini. Dan

pada dasarnya saat sedang punya waktu luang mereka akan datang ke sini.

Ketika Reva masuk, Alina sedang berbicara dengan Nara. “Nara, bukannya aku mau mengocehimu.”

“Kau ini sudah cukup tua, cepat lahirkan seorang anak.”

“Papamu dan aku masih sehat sekarang jadi kebetulan bisa membantumu menjaga anak–anak. Bagus kan!”

Nara tersipu, “Ma, masalah seperti ini tidak bisa terburu–buru!”

“Karir aku dan Reva baru saja dimulai. Dua tahun lagi baru kita bicarakan saja, oke?”

Alina langsung menunjukkan ekspresi serius. “Kenapa tidak bisa terburu–buru?”

Reva tidak bisa menahan tawanya. Mereka sudah mulai memaksa dia dan Nara untuk mempunyai bayi.

Namun, ini menunjukkan bahwa Axel dan Alina telah sepenuhnya menerima dia sebagai menantu mereka.

Kalau tidak, mereka juga tidak akan memikirkan dan mempertimbangkan tentang masalah anak!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.