Menantu Dewa Obat

Bab 1095



Bab 1095 

Bab 1095 This text is property of Nô/velD/rama.Org.

Ekspresi Bullman menjadi sangat jelek sekali karena dia telah melihat bahwa tidak ada satupun serangga sihir miliknya yang bisa dibandingkan dengan serangga sihir milik Reva.

Dalam sekejam mata saja, hampir setengah dari serangga sihir miliknya sudah terbunuh semua.

Sementara itu tidak ada hal apapun yang terjadi pada serangga sihir milik Reva dan ini merupakan kesenjangan yang cukup besar!

Setelah terjadi keheningan sejenak lalu tiba–tiba Bullman langsung melarikan diri.

Reva mendengus dingin, “Memangnya kau bisa kabur?”

Dengan satu langkah, Reva langsung maju hingga ke depan Bullman dan menendangnya kembali.

Bullman terjatuh di tanah lalu menggunakan kesempatan itu untuk mencabut jarum perak yang ada di atas kepala kakak seperguruan keduanya Rosa itu.

“Bunuh dia!”

Bullman meraung.

Kakak keduanya Rosa itu tampak panik dan tidak berani bergerak. Dia buru -buru merangkak ke tempat kakak sulungnya berada.

Reva berdiri dengan tangan di belakang punggungnya sambil mendengus dingin dan berkata, “Dengan kemampuan secetek itu saja kau masih ingin membunuhku? Ini benar–benar tidak tahu diri namanya!”

“Aku akan memberimu sebuah kesempatan lagi. Katakan, kenapa kau mau mencarinya?”

Bullman menggertakkan giginya dan wajahnya tampak ganas namund ia tidak mengatakan apa

apa.

Reva mengernyitkan keningnya dan baru saja hendak bergerak

Ketika pada saat ini tiba–tiba kakak sulung seperguruannya Rosa itu langsung mengeluarkan sebuah belati dan menusukkannya lan


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.