Bab 1226
Bab 1226
Bab 1226 Apa artinya sepuluh keluarga terpandang di depan tuan
Lee?
Frans memaki dengan penuh amarah dan semua orang yang berada di tempat itu langsung berhenti bergerak.
Bersamaan dengan itu. Frans menoleh ke Reva lalu sambil menangkupkan tangannya dia berkata, “Tuan Lee, aku benar–benar mohon maaf
“Semua orang ini mungkin sudah salah paham denganmu sehingga telah menyinggung Anda. Di sini, aku hendak memohon maaf kepadamu!”
Reva mengangguk dengan tenang. Harus dikatakan bahwa sikap Frans kepadanya sudah jauh
lebih baik kali ini.
Air muka Leo langsung berubah lalu dengan panik dia berkata, “Papa angkat, dia adalah seorang brondong yang sangat pintar dalam menipu wanita!”
“Dia benar–benah telah membuat kak Devi terbuai. Kenapa kau masih harus bersikap sopan kepada orang seperti itu?”
Frans langsung memelototinya: “Diam!”
“Kau tahu apa?”
“Sepuluh keluarga terpandang di kota Carson itu pun masih harus menghormatinya saat bertemu dengannya sekarang.”
“Dan kau sebut orang seperti ini sebagai penipu?”
Leo terkejut lalu dengan terheran- heran dia berkata, “Papa angkat, kenapa kau juga ikut termakan dengan tipuannya?”
“Kebohongan seperti ini pun kau bisa mempercayainya?”
“Bagaimana mungkin kesepuluh keluarga terpandang di kota Carson itu bisa menghormati orang seperti dia?”
Frans merasa sangat marah sekali. Dia langsung menampar wajah Leo dan memakinya, “Dasar idiot!”
“Kau yang sama sekali tidak tahu apapun masih berani menghakimi orang lain di sini?”
“Apa kau tahu bahwa sebagian besar dari sepuluh keluarga terpandang di kota Carson itu sudah digantikan semua posisinya?”
“Dan sekarang para anggota dari kesepuluh keluarga terpandang yang baru itu direkrut oleh tuan
Lee semua.”
Leo tertegun lalu dia menatap Reva dengan ekspresi ragu di wajahnya.
Kalau sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Frans, bukankah itu berarti Reva adalah orang yang bisa menentukan hidup dan matinya kesepuluh keluarga terpandang di kota Carson?
“Papa angkat, apa… apa kau tidak salah?” Content rights belong to NôvelDrama.Org.
“Bagaimana mungkin?”
“Mereka itu adalah sepuluh keluarga terpandang di kota Carson!”
“Beraninya si penipu ini berbohong tentang hal ini?”
“Aku… aku akan menelepon teman–temanku di kota Carson untuk membongkar kebohongannya sekarang juga!”
Ujar Leo dengan terburu–buru.
Frans sangat marah sekali dan dia langsung menampat wajahnya lagi: “Semua ini adalah kabar yang baru saja aku dapatkan dari kota Carson!”
“Dan itu pun diberitahukan oleh tuan Austin dan dokter Tanaka secara pribadi kepadaku.”
“Apa kau kira tuan Austin dan dokter Tanaka juga akan ikut bersekongkol untuk menipuku?”
Leo langsung tercengang.
Kalau kabar ini diberitahukan oleh orang lain, bisa jadi itu memang hanya tipuan saja.
Tetapi kalau tuan Austin dan dokter Tanaka sendiri yang mengatakannya, itu sudah pasti bukan penipuan.
Dia menatap kosong ke arah Reva dan benar–benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi di
sini.
Semua orang yang ada di sekitar mereka juga ikut tertegun.
Terutama Arif dan lainnya. Pada saat ini, mereka menjadi sangat ketakutan sekali hingga hampir mengompol di celana.
Tadinya, Arif mengira bahwa Reva hanyalah seorang brondong tak berguna sehingga dia ingin membuat perhitungan dengan Reva untuk melampiaskan amarahnya.
Namun di luar dugaan ternyata status Reva sangat luar biasa!
Meski keluarga Arif termasuk dengan orang terkaya di kabupaten ini namun kalau dibandingkan dengan sepuluh keluarga terpandang di kota Carson itu, mereka benar–benar tidak ada apa-
apanya.
Salah satu dari sepuluh keluarga terpandang di kota Carson itu saja bisa memusnahkan mereka dengan mudah.
Dengan kata lain, asalkan Reva mau maka dia bisa membunuh mereka dengan sesuka hatinya.
Sekarang Arif benar–benar
benar merasa sangat menyesal. Dia benar–benar terlalu sembrono sehingga telah menyinggung orang sehebat itu?
Bukankah ini artinya dia sedang melakukan bunuh diri!
Frans mendelik kepada Leo dengan tatapan benci: “Kenapa kau masih diam saja?”
“Cepat minta maaf kepada tuan Lee!”
Leo tampak enggan namun dia juga tidak punya pilihan lain selain berjalan hingga ke depan Reval dan berkata dengan berbisik, “Tuan Lee, maafkan aku.”
Ekspresi wajah Reva masih tampak dingin: “Tidak perlu meminta maaf.”
“Leo, di antara kita berdua tidak ada dendam ataupun kebencian.”
“Barusan kau telah menghina orang tuaku dan masalah itu tidak bisa hanya diselesaikan dengan ucapan maaf!”
Ekspresi Leo langsung berubah: “Kalau… kalau begitu apa yang mau kau lakukan?”
Reva tidak berbicara namund ia langsung meninju mulut Leo.
Mulut Leo yang terkena hajarannya itu langsung berdarah dan beberapa giginya juga ikut copot.