Bab 1222
Bab 1222
Bab 1222 Leo yang cemburu
Gadis itu hanya merasa cemburu kepada Devi dan sengaja ingin mengejek dan mencelanya.
Di luar dugaan, Arif malah marah kepadanya.
Saat melihat tatapan Arif yang galak itu membuat si gadis sangat ketakutan hingga tidak berani mengatakan apa–apa.
Untung saja, posisi berdiri mereka cukup jauh.
Sehingga, Devi juga tidak mendengar ucapan gadis itu.
Dia menatap orang–orang itu dengan jijik: “Wehh, apa kalian masih ingin menyuruh aku untuk menumpang mobil bobrok kalian itu?”
Arif dan yang lainnya hanya bisa tersenyum dengan malu dan tidak berani mengatakan apa-
apa.
Dan akhirnya, Devi juga tidak mempedulikan mereka lagi. Dia langsung masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana.
Arif menghela nafas dengan lega. Untuk beberapa saat ini, keringatnya sudah membasahi hampir seluruh pakaiannya.
Sambil mendelik kepada wanita yang ada di sebelahnya lalu dengan marah dia memaki, “Dasar jalang, lain kali perhatikan ucapanmu saat berbicara!”
“Kau mungkin sudah bosan hidup tetapi aku masih belum mau mati!”
“Jangan melibatkan diriku!”
Raut wajah wanita itu langsung memerah namun dia tetap berkata dengan geram, “Kakak kelas, kenapa kau takut kepada mereka?”
“Aku hanya merasa bahwa wanita itu bukan wanita baik. baik!” This is property © of NôvelDrama.Org.
“Dia mengakui siapa saja sebagai papa angkatnya dengan tanpa alasan.”
“Barusan itu bisa dilihat dengan jelas bahwa si Leo itu tertarik kepadanya.”
“Sedangkan gadis itu malah bermesraan dengan pria yang ada di pesawat tadi. Apa – apaan itu?”
“Gadis itu benar–benar jalang yang genit. Pria – pria itu sudah buta semuanya. Mengapa mereka masih bisa memperlakukannya dengan begitu baik?”
Begitu mendengar hal ini, Arif langsung mengernyitkan keningnya dengan perlahan.
Kalau dilihat dari ekspresi Leo barusan, memang tampak jelas bahwa dia tertarik kepada Devi.
Tetapi apa hubungan Devi dengan Reva?
Apa mungkin Devi berselingkuh di belakang Leo sedangkan dia juga tidak berhasil menggaet
Reva?
Terpikir akan hal ini membuat jantungnya berdebar dengan kencang.
Kalau dia memberitahu Leo tentang masalah ini, bukankah itu berarti dia bisa menangani mereka berdua dengan baik?
Dengan cepat dia langsung bersemangat kembali dan segera memimpin sekelompok orang itu ke
desa Gnome.
Di dalam Rolls–Royce.
Tadinya Leo berencana untuk duduk di belakang dengan Devi agar bisa mengobrol dengannya.
Tetapi pada akhirnya, Devi malah langsung menyeret Reva untuk duduk bersamanya di barisan belakang sementara Leo justru jadi duduk di barisan depan.
Leo mempersiapkan beberapa macam buah yang dia letakkan di barisan belakang.
Dan sekarang, Devi mengambil anggur itu lalu mengupasnya dengan hati–hati dan menyuapkannya ke mulut Reva.
Hal ini membuat bola mata Leo hampir saja melompat keluar.
Si Devi ini benar–benar menyuapi Reva?
Pada saat ini, api cemburu di dalam hatinya langsung tersulut.
Harus diketahui bahwa di antara ketiga putra angkat yang dimiliki oleh Frans, Leo adalah putra angkatnya yang paling tampan dan paling cakap.
Dia selalu merasa bahwa segala sesuatu yang dimiliki oleh Frans akan menjadi miliknya.
Dan dia selalu menganggap Devi sebagai kartu AS–nya. Dia sangat jelas, asalkan dia bisa menikahi Devi maka dia bisa mendapatkan segalanya dari Frans.
Tetapi sekarang, dengan wajar Devi justru memperlakukan Reva dengan cara seperti itu sehingga membuatnya sangat marah sekali.
Reva terdiam dengan sikap Devi lalu dia segera mengibaskan tangannya, “Kau makan sendiri saja. Aku sedang tidak mau makan sesuatu sekarang…”
Sebelum ucapannya selesai dikatakan, Devi sudah langsung memasukkan anggur itu ke dalam mulutnya dengan secepat kilat.
Reva tercengang sementara Devi malah menunjukkan senyum puas di wajahnya.
Leo langsung mengepalkan tinjunya. Kilatan cahaya dingin melintas di matanya.
Namun pada akhirnya, tetap saja dia tidak berani marah marah di depan Devi.
Dia melirik Reva sekilas lalu sambil tersenyum munafik dia berkata, “Devi, ini temanmu yahh?”
“Kenapa tidak kau perkenalkan kepadaku?”
Devi langsung memeluk lengan Reva, “Namanya Reva Lee, dia bukan temanku tetapi dia adalah orang yang aku sukai!”
Reva terdiam sejenak. Si Devi ini benar–benar berkata dengan terus terang sekali.
Dan kalimatnya ini juga langsung membuat tatapan mata Leo penuh dengan aura membunuh.
Dia menatap Reva dan berkata dengan suara yang dalam: “Reva Lee?”
“Kenapa aku tidak pernah mendengar tentang keluarga terpandang yang bermarga Lee di kota Carson?”
Yang artinya dia sengaja ingin berkata bahwa latar belakang keluarga Reva itu tidak ada apa
apanya.