Bab 1215
Bab 1215
Menantu Dewa Obat
Bab 1215 Ibu Agung Pulang Ke Maui
Reva berjalan masuk ke dalam.
Vera mengenakan gaun merah dan duduk di sofa.
Rambutnya yang panjang terurai dengan indah di tubuhnya.
Di bawah gaun merah berbahan kasa yang tipis tampak sepasang kaki putih, lembut dan ramping.
Setelah Vera menjadi ibu Agung di Maui, temperamennya juga ikut berubah cukup banyak.
Di masa lalu dia hanyalah seorang gadis kecil yang naif dan tidak berpengalaman dalam dunia sosial.
Tetapi sekarang, dia memiliki daya tarik yang tidak bisa dijelaskan dalam setiap gerakannya.
Dia memainkan rambutnya dengan santai seolah–olah bisa membuat sanubari seorang pria tersentuh sehingga tidak mampu menolak pesonanya.
Reva tahu bahwa itu adalah pesona yang terpancarkan dengan statusnya yang sebagai ibu Agung.
Saat melihat Reva berjalan mendekat, Vera langsung menunjukkan ekspresi yang gembira dan berseri – seri.
Dia melompat turun dari sofa dan segera bergegas untuk memeluk Reva.
“Kak Reva, kau sudah datang!”
Saat merasakan kehangatan tubuh ibu Agung suku Maui ini membuat Reva menjadi agak
canggung.
Dia menghindari Vera dengan luwes dan mengungkapkan tujuannya sambil tersenyum tipis.
Mata Vera langsung memerah setelah mendengar hal ini, “Kak Reva, apa kau juga ingin aku pulang ke Maui?”
“Tetapi aku tidak suka Maui.”
“Apa kau tidak ingin Vera tetap berada di sisimu?”
Reva menghela nafas, “Vera, aku tahu, kau tidak punya kenangan indah tentang Maui.”
“Tetapi semua ini hanya praduga orang saja.”
“Selain itu, mamamu juga berasal dari Maui. Apa kau tidak berharap membawa pulang abu tulang mamamu kembali ke asalnya?”
“Apalagi sekarang kau adalah ibu Agung dari Maui yang juga merupakan seorang pemimpin serta kepercayaan semua orang di Maui secara spiritual.”
“Kalau kau tidak pulang maka Maui akan selalu berada dalam kekacauan dan entah berapa banyak orang dari Maui yang akan mati karena hal ini.”
“Kau harus pulang untuk memimpin dan menangani seluruh situasi itu!”
Vera masih merasa sangat tidak rela.
Dan setelah Reva membujuknya untuk waktu yang cukup lama akhirnya dia setuju untuk pulang dan tinggal di sana untuk sementara waktu.
Tujuh puluh dua pemimpin sekte itu merasa sangat gembira sekali saat mengetahui bahwa Reva berhasil membujuk ibu Agung dan mereka semua merasa sangat berterima kasih kepada Reva.
Axio bahkan langsung mengundang Reva ke Maui agar Reva dan Vera bisa hidup dan tinggal bersama.
Hampir saja Reva menampar pria kasar ini sampai mati. Pria ini benar–benar berani mengatakan apa saja!
–
“Ngomong ngomong, kalau Vera kembali ke Maui, apa yang terjadi dengan serangga – serangga sihir kalian?”
Tiba–tiba Reva bertanya.
Ulat sutera emas sihir akan melahap sepuluh ribu serangga sihir dan sekarang ulat sutera emas itu sudah terbentuk maka selanjutnya ia akan melahap semua serangga sihir di Maui kapan saja dia inginkan.
Axio tersenyum dan berkata, “Raja Suci, kau hanya tahu satu hal namun tidak memahami yang lainnya.”
“Ulat sutera emas sihir itu memang akan melahap sepuluh ribu serangga sihir karena pertumbuhan ulat sutera emas yang tidak mudah itu sehingga dia perlu melahap sepuluh ribu serangga sihir untuk menambah nutrisi pertumbuhannya.”
“Namun, kalau ada ibu agung yang memelihara ulat sutera emas itu maka ulat sutera emas itu tidak perlu melahap sepuluh ribu serangga sihir.”
“Sekarang kita sudah memiliki ibu agung, jadi ulat sutera emas sihir itu tidak hanya tidak akan melahap serangga – serangga sihir kita tetapi serangga – serangga sihir kita ini juga akan mengikuti ibu Agung sehingga serangga – serangga sihir kami ini juga akan menjadi semakin hebat secara signifikan!”
Reva baru memahaminya. Pantas saja ulat sutera emas sihir itu belum juga melahap serangga serangga sihir lainya selama beberapa hari terakhir ini. Ternyata inilah alasannya.
Seharusnya semua hal – hal ini adalah rahasia suku Maui sendiri karena dalam catatan di dalam
liontin giok warisannya pun tidak tercatat.
Setelah Vera berhasil dibujuk akhirnya semua orang–orang dari suku Maui itu pun tidak tinggal lebih lama lagi di kota Carson.
Mereka segera mengemasi barang–barangnya dan meninggalkan kota Carson pada malam itu juga.
Sebelum pergi, Vera pergi untuk bertemu dengan dekan Bobby dan istrinya lagi lalu dia mengucapkan selamat tinggal kepada mereka.
Vera telah menganggap pasangan ini seperti orang tuanya sendiri sehingga Vera juga merasa tidak rela untuk berpisah dengan mereka.
Segera setelah itu, semua orang dari Maui langsung pergi dari kota Carson. Anton dan yang lainnya pun ikut mendapatkan kabar berita ini. Copyright Nôv/el/Dra/ma.Org.
Ekspresi Anton tampak gembira sekali: “Hebat, sekarang ibu Agung pun sudah pergi. Reva pasti mampus kali ini!”
“Teman
–
teman semua, si Ryan sudah tiba di kota Carson.”
“Kalian perhatikan saja dengan seksama. Begitu ada kesempatan, dia pasti akan langsung membunuhnya!
Para kepala keluarga lainnya itu merasa sangat gembira sekali dan wajah mereka juga tampak berseri seri.
Tanpa adanya Vera maka Reva akan kehilangan pendukung terbesarnya.
Kalau Ryan ingin membunuh Reva, itu pasti akan lebih mudah.