Bab 1179
Bab 1179
Bab 1179 Bocah ingusan yang lucu
Ruang tidur Tiger.
Reva berjalan masuk dan mendapati Tiger yang sedang duduk dengan tegak, sedangkan şi Laba laba beracun itu berdiri di depan balkon sambil memandang ke kejauhan.
Punggungnya tampak seperti ratu yang agung sehingga membuat semua orang dengan tanpa sadar ingin berlutut kepadanya!
Saat mendengar suara, si Laba – laba beracun tidak menoleh ke belakang tetapi dengan lembut berkata, “Masih belum terlambat!”
“Nyawa anak kucing ini akhirnya masih bisa tertolong!”
Tiger tidak tahu harus merasa beruntung atau merasa di maki.
Bagaimanapun juga dia adalah Lord Tiger si penguasa Jalan Selatan, tetapi di mata wanita ini dia malah menjadi anak kucing?
Reva berkata dengan suara kecil: “Kau adalah mamanya sang pangeran?”
“Untuk apa kau mencariku?”
–
Si Laba laba beracun itu menoleh kepada Reva dan berkata, “Aku datang untuk membunuhmu!”
Reva langsung terkejut: “Kenapa?”
“Hanya gara – gara aku mengalahkan pangeran?”
“Ini bukan gayamu dalam melakukan sesuatu!”
Si Laba–laba beracun itu tersenyum: “Apa kau sudah mempelajari karakter dan perangaiku. sebelum kau melakukan sesuatu?”
“Heh, pantas saja Austin sangat menghargaimu karena kau benar–benar memiliki sesuatu yang unik pada dirimu.”
“Hanaya saja kau tidak cukup mengenalku!”
“Biasanya ini memang bukan gayaku dalam melakukan sesuatu.”
“Tetapi begitu masalah ini berhubungan dengan keselamatan putraku maka aku tidak akan punya batasan dan peraturan lagi!”
Sambil berbicara, si Laba–laba beracun itu berjalan hingga ke hadapan Reva.
Ini adalah pertama kalinya Reva melihat si Laba–laba beracun ini secara langsung. Dia masih tampak seperti seorang gadis muda, sama sekali tidak tampak seperti ibu dari seorang anak.
Harus diketahui bahwa sang pangeran sudah berusia 18 atau 19 tahun jadi bagaimana mungkin si
Laba–laba beracun ini masih bisa tampak begitu muda?
“Apa kau benar–benar mamanya pangeran?”
“Kau… kau tidak tampak seperti mamanya?”
Reva tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya.
Laba–laba beracun itu tertegun sejenak lalu kemudian tertawa dengan terbahak- bahak. Sosoknya yang anggun itu berlenggak lenggok.
–
Setelah sekian lama akhirnya dia berhenti.
Sambil melihat ke sekelilingnya dia melirik Reva dengan tatapan yang menawan lalu dengan lembut dia berkata, “Benar–benar seorang bocah ingusan yang lucu.”
“Sayangnya, demi anakku, kau harus mati!”
Saat si Laba–laba beracun ini masih berbicara, dia sudah langsung menerjang ke depan dan tiba di depan Reva dalam sekejap mata saja.
Tangannya seperti dua buah belati dan dia langsung meraih leher Reva.
Untungnya Reva sudah siap sehingga dia segera mengangkat tangannya untuk menghalangi tangan si Laba – laba beracun itu.
Laba–laba beracun itu mencengkeram lengan Reva dengan kedua tangannya dan mendorongnya dengan lembut.
Reva hanya merasakan tenaga yang kuat mengenainya dan langsung mendorongnya pergi sehingga membuatnya mundur beberapa langkah.
–
dalam. Kekuatan si Laba laba beracun ini benar–benar tidak
Reva menarik nafas dalam dalam. Kekuatan si Laba
sederhana!
Ada sedikit rasa keterkejutan di mata Laba – laba beracun itu. Kemudian dia tersenyum lagi: “Pantas saja anakku bisa dikalahkan oleh kau.”
“Ternyata kau punya sedikit ilmu juga!”
Sambil berbicara si Laba–laba beracun ini sudah bergerak lagi dan dengan cepat dia menyerang Reva tiga kali.
Reva selalu menghindarinya di setiap posisi yang berbahaya.
Laba–aba beracun ini sama sekali tidak mengikuti jurus manapun, dia hanya melakukan apapun yang dia inginkan.
Namun, serangannya itu sangat efektif.
Untuk sementara, Reva sendiri pun bahkan merasa sulit untuk melawannya.
Selain itu, yang terpenting adalah kekuatan tenaga dalam si Laba–laba beracun ini lebih kuat daripada Reva.
Kalau pertarungan ini terus dilanjutkan seperti ini, Reva sudah pasti bukan lawannya!
Reva tidak berani berpikir terlalu banyak. Dia menggunakan kesempatan saat menghadapi si Laba–laba beracun ini dengan berguling mundur beberapa kali.
Dia mengambil kesempatan itu untuk menelan pil Energi Boosternya. All rights © NôvelDrama.Org.
Ini adalah pil yang dia siapkan untuk menghadapi master Blynx tetapi sekarang mau tak mau dia harus menggunakannya lebih dulu.
Setelah menelan pil Energi Boosternya itu, Reva merasa aliran tenaga dalam dan darah di seluruh tubuhnya langsung meningkat. Aliran energi murni yang ada di tubuhnya juga langsung beredar dengan cepat.
Pada saat ini, kekuatan tenaganya langsung melonjak.
Dia mengangkat tangannya dan langsung menampar si Laba–laba beracun yang sedang menyerbu ke arahnya
Kali ini Reva sama sekali tidak bergerak sedangkan si Laba–laba beracun itu malah dibuat mundur beberapa langkah.
Ekspresi Laba–laba beracun itu langsung berubah. Dia menatap Reva dengan ngeri: “Ba… bagaimana mungkin kau bisa…”
Tiger sendiri pun ikut tercengang.
Laba–laba beracun ini.
Mau tak mau ekspresinya pun
Dia tidak pernah menyangka bahwa Reva bisa mengalahkan si
Reva yang seperti ini pasti bi jadi ikut bersemangat.
mene
Kesepuluh keluarga terpandang itu!