Menantu Dewa Obat

Bab 1175



Bab 1175

Bab 1175 Siapa pun yang memohon untuknya, harus mati!

Berita tentang pria yang diculik ini langsung menimbulkan kehebohan di kota Carson.

Anya adalah orang pertama yang mendapatkan kabar tersebut.

Karena pria ini adalah paman kandungnya Anya.

Waktu Anya berhasil kabur dari kota Carson, pamannya ini juga banyak membantunya.

Kemudian Anya kembali ke kota Carson dan berkembang hingga menjadi seperti sekarang ini juga banyak dibantu oleh pamannya ini dari balik layar.

Oleh karena itu Anya selalu sangat menghormatinya.

Anya juga tercengang saat mengetahui pamannya dibawa pergi oleh sang pangeran.

Kalau digantikan dengan hal lainnya, hanya dengan namanya saja pasti masalahnya bisa langsung dibereskan.

Namun sekarang orangnya sudah dibawa pergi oleh sang pangeran jadi masalahnya sudah menjadi serius.

Pangeran pasti tidak akan memberikan gengsi ini kepadanya!

Namun sekarang Anya juga tidak punya pilihan lain.

Dia langsung menyuruh seseorang untuk menyelidiki masalahnya dan apa yang telah terjadi.

Setelah itu dengan cepat dia juga segera keluar dan meminta seseorang untuk menghubungi sang pangeran. Dia ingin pergi sendiri untuk mencari sang pangeran.

Ini adalah pamannya sendiri. Apapun yang terjadi, dia harus menyelamatkannya!

Tetapi akibatnya, orang yang dikirim oleh Anya untuk bertemu dengan sang pangeran justru langsung dilukai dengan parah oleh sang pangeran sendiri sebelum dia sempat mengatakan apa

– apa.

Selain itu, sang pangeran juga sudah mengumumkan bahwa siapapun yang ingin memohon untuk orang ini maka dia pasti akan langsung membunuhnya!

Oleh sebab itu, tidak ada satu orang pun dari semua orang–orang yang dihubungi oleh Anya itu. berani untuk membantu.

Anya sudah hampir gila dibuatnya. Sekarang Austin sedang tidak berada di kota Carson sehingga tidak ada yang bisa menghalangi sang pangeran!

Pada akhirnya Anya juga tidak punya pilihan lain selain mencari sendiri sang pangeran itu.

Di saat yang sama, kabar ini juga sudah sampai hingga ke telinganya Reva.

Saat Reva mendengar tentang hal ini, dia langsung mengernyitkan keningnya.

Dia tahu bahwa ini pasti ulah dari kaki tangannya si pria yang berada di balik layar ini.

Dengan kata lain, orang ini masih ingin mencoba untuk membuatnya bermusuhan dengan

pangeran.

Namun Reva juga tidak punya pilihan lain.

Anya sudah banyak membantunya. Jadi bagaimana dia bisa duduk berpangku tangan saja melihat Anya menghadapi masalah ini?

Oleh karena itu begitu Reva mendengar tentang berita ini, dia langsung pergi ke clubhouse Orange. Dia tidak bisa membiarkan Anya menghadapi masalah ini sendirian.

Sesampainya di Clubhouse Orange, Reva melihat bahwa mobil Anya sudah terparkir disini.

Dia satu langkah lebih cepat daripada Reva. Content (C) Nôv/elDra/ma.Org.

Reva juga tidak tahu bagaimana situasi Anya sekarang jadi dia tidak berani menunda waktunya lagi. Dia langsung naik ke atas.

Saat di depan tangga, dia langsung dihentikan oleh anak buah pangeran.

Reva sudah mengatakan segalanya tetapi orang–orang ini tetap saja tidak mengijinkan Reva

naik.

Reva benar–benar tidak punya pilihan lain selain menaklukkan orang orang ini dan segera

bergegas.

Begitu sampai di lantai paling atas, saat Reva baru saja keluar dari pintu lift, dia sudah langsung mendengar suara sang pangeran yang seperti orang gila: “Kau memohon kepadaku?”

“Kau kira kau siapa? Kau punya hak apa untuk memohon kepadaku?”

“Kau ingin aku melepaskan pamanmu?”

“Oke, kau lompat dari sini dulu dan setelahnya aku akan pikirkan lagi apakah aku harus melepaskannya, bagaimana?”

Dengan cepat Reva berlari ke sana dan mendapati Anya yang sedang berlutut dengan satu kaki. Ada noda dara di sudut mulutnya. Sepertinya dia terluka dengan parah.

Gadis yang biasanya selalu mengikuti Anya serta beberapa pengawal Anya itu semuanya terkapar di lantai sekarang. Hidup atau mati pun tidak diketahui.

Sang pangeran duduk di sofa dengan ekspresi gila di wajahnya.

Sedangkan pamannya Anya sedang digantung terbalik di ruang tengah itu dan tampak

berlumuran darah. Dia juga terluka dengan parah.

Anya menggertakkan giginya lalu dengan suara yang berat dia berkata, “Pangeran, aku tidak tahu bagaimana pamanku telah menyinggungmu!”

“Tetapi, dia adalah kerabat keluargaku yang paling penting.”

“Apapun yang terjadi, aku harus melindunginya!”

“Kalau kau mau melepaskannya, aku bisa memberikan semua harta kekayaanku kepadamu!”

Sang pangeran tertawa dengan terbahak – bahak: “Semua harga kekayaanmu?”

“Apa menurutmu aku tampak seperti orang yang kekurangan uang?”

“Hemm, meski kau berikan seluruh aset kesepuluh keluarga terpandang di kota Carson ini sekalipun, aku juga tidak akan menganggapnya!”

“Aku kasih tahu yah, siapapun yang telah menghina mamaku harus mati!”

“Kalau kau memohon untuknya maka kau juga harus mati!”

Sambil mengatakan itu, sang pangeran langsung meraih belati di atas meja dan melemparkannya kepada Anya: “Pergi mati saja!”

Ekspresi Anya langsung berubah. Dia benar–benar tidak tahu bagaiman cara mengelaknya.

Belati itu sudah hampir menusuk ke dadanya ketika tiba–tiba sebuah tangan besar terulur dan langsung meraih belati itu, Nyawa Anya terselamatkan!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.