Bab 1102
Bab 1102
Menantu Dewa Obat
Bab 1102
Subroto merasa sangat malu lalu dengan gemetaran dia berkata, “Tuan Lee, aku benar–benar sudah tahu kesalahanku.”
“Aku tahu kau sangat baik hati, jadi tolong ampuni aku, aku.. aku tidak akan pernah berani lagi..”
Reva melambaikan tangannya dan menyuruh anak buahnya untuk membawa Nara dan Reina pergi dulu.
Karena selanjutnya akan terjadi adegan pertumpahan darah dan Reva tidak ingin mereka melihatnya.
Setelah kedua gadis itu pergi lalu Reva bangkit berdiri dengan tangannya yang diletakkan di belakang punggungnya, “Mengampunimu?”
“Karena kau sudah tahu siapa aku, jadi seharusnya kau juga tahu.”
“Bahwa hanya ada dua wanita yang paling penting dalam seumur hidupku. Mereka adalah adik perempuan dan istriku.”
“Sedangkan kalian, baru saja kalian menggertak kedua orang yang terpenting dalam hidupku itu.”
“Coba kau katakan kepadaku, bagaimana cara aku mengampunimu?”
–
Wajah Subroto langsung memucat dan dia terdiam untuk beberapa saat. Selanjutnya tiba – tiba dia mengeluarkan belati dari tubuhnya.
Sambil menekan tangan kirinya ke lantai, belati itu langsung menusuk ke arah bawah dan memotong salah satu jarinya begitu saja.
Semua orang yang ada di sekitarnya langsung menjerit.
Subroto gemetaran karena kesakitan. “Tuan Lee, apa cukup seperti ini?”
Reva tidak menunjukkan ekspresi apa–apa.
Subroto menggertakkan giginya dan memotong satu jarinya lagi.
Reva tetap tidak menunjukkan ekspresi apa – apa.
Subroto menggertakkan giginya lagi dan memotong jarinya berturut–turut.
Setelah kelima jarinya terpotong baru Reva menganggukkan sedikit kepalanya.
“Baiklah, kali ini anggap saja aku sudah memberimu pelajaran.”
“Ingat, di kemudian hari tidak akan terjadi lagi hal seperti ini di wilayahku!”
“Kalau kau berani melawan aku, aku akan memotong lehermu!”
Ujar Reva dengan dingin.
Subroto mengangguk dengan kuat. Content provided by NôvelDrama.Org.
Reva berjalan ke pintu kemudian tiba–tiba berhenti. “Ohh, ngomong ngomong.” ngomong–ngomong.”
“Sepertinya barusan aku dengar ada orang yang menghina istri dan adik perempuanku.”
“Subroto, kau tahu apa yang harus kau lakukan atas hal ini, kan?”
Subroto langsung mengangguk, “Tuan Lee, kau tenang saja. Aku akan membantumu menanganinya!”
“Pelayan, keluarkan rekaman CCTVnya.”
“Jahanam, siapa yang barusan menghina anggota keluarga tuan Lee?”
Setelah itu barulah Reva pergi dengan eskpresi puas namun semua orang yang ada di sekitar toko itu langsung panik.
Barusan ada banyak orang yang mengeluarkan komentar sarkastik dan juga ada banyak orang yang menghina Nara serta Reina dengan berbagai cara untuk menjilat Subroto.
Sekarang, kalau rekaman CCTVnya dikeluarkan maka tidak ada yang bisa kabur lagi!
Orang–orang ini hanya bisa menyesalinya sekarang.
Mereka memang suka menonton keseruan dari keramaian ini tetapi untuk apa juga mereka ikut mengomentarinya? Ini benar – benar akibat mereka tidak bisa mengontrol mulut mereka sendiri!
Wanita itu menunggu hingga Reva, Tiger dan yang lainnya pergi dulu barulah dia berjalan ke sisi Subroto dengan gemetaran.
“Suamiku, apa yang terjadi sebenarnya?”
“Barusan itu siapa?”
Begitu Subroto melihatnya dia langsung menjadi marah lalu dia mengulurkan tangannya untuk menamparnya beberapa kali lagi. Kemudian dengan marah dia berkata, “Kau ini benar–benar si pembawa bencana untuk keluarga. Kau benar–benar tidak tahu diri!”
“Hanya demi sepotong pakaian murahan begitu saja, kau benar–benar telah membuatku mendapatkan bencana besar.”
“Hampir saja aku mati, apa kau tahu itu?”
Wanita itu tampak ketakutan tetapi dia tampak agak geram, “Suamiku, kau jangan marah dulu. Entah mengapa aku merasa bahwa pria ini adalah seorang penipu!”
“Barusan dia bilang Cranberry Mall ini milik keluarganya.”
“Ini adalah pondasi bisnis keluarga Kirk. Bagaimana mungkin bisa dialihkan kepada orang lain? Dia pasti hanya membual saja. Apa mungkin kau telah ditipu olehnya….”
Semua orang disekitar sana saling menatap dan mereka semua juga memiliki pemikiran yang sama dengan si wanita itu.
Subroto langsung menampar si wanita itu lagi. “Kau tahu apa!”
“Kemarin, keluarga Kir telah menjual 30% saham Cranberry Mall ini kepadanya!”
“Tidak hanya itu saja, mulai hari ini semua anggota keluarga Kirk akan mundur dari Cranberry mall dan selanjutnya orang–orangnya tuan Lee yang akan bertanggung jawab atas operasional Cranberry Mall ini!”
“Yang artinya, mulai hari ini hingga seterusnya, Cranberry Mall ini adalah miliknya!”
“Dia memang telah mengatakan yang sebenarnya dan sama sekali tidak membual!”
Kali ini semua orang di sekitarnya langsung terpana.
Bola mata wanita itu seperti hampir meloncat keluar lalu dengan gemetaran dia berkata, “Mengapa bisa begitu? Bagaimana bisa begitu?”
“Bagaimana mungkin? Ini adalah keluarga Kirk!”
Subroto memelototinya dan berkata, “Keluarga Kirk saja tidak mampu menyinggungnya, kenapa kau malah ingin mencari gara–gara dengannya?”
“Coba kau bilang, kau ini cari mati apa bukan?”