Bab 216
Bab 216
Bab 216
Tiffany vang lehrinya dicekik meratakan $11anna minnekam di ruangan yang terasa asing
“Samantha Samantha, tenangkan dirimu…
“Yang saya lakukan semuanya
demi kebaikanmu..”
“Saya mengira juru bicara pasti akan jatuh di tanganmu, siapa sangka… Terjadi masalah yang berada diluar perkiraan…
Tiffany tidak menyangka icnaga Samantha akan begitu besar setelah mabuk. menyebabkan dia udak bisa melepaskan diri dari cekikannya, membuat dia ketakutan sampai gemetar seluruh tubuhnya.
“Demi kebaikan saya?” mata Samantha ganas seperti ular berbisa, “Saya sudah berusaha keras untuk mencapai hasil seperti sekarang ini, tetapi karena masalah ini saya telah menjadi bahan gunjingan orang banyak!”
“Samantha, saya…..saya tidak dapat bernafas….., tolong….lepaskan saya…”
Samantha sama sekali tidak mau mendengar, sampai ponselnya tiba tiba berbunyi.
Samantha sudah mengatur nada dering khusus untuk panggilan telepon masuk dari Keluarga Costan, begitu mendengar deringan khusus itu, dia seperti tersadar dari mimpi, dan melepaskan tangan yang mencekik Tiffany.
Tiffany yang sudah bisa menghirup udara segar, hatinya mulai timbul rasa ketakutan, jika bukan karena dering telepon itu, mungkin dia sudah menemui ajal di tangan Samantha
Samantha melihat sekilas layar ponsel, mengetahui yang menelepon adalah Tuan besar Costan, dengan segera dia menerimanya,
“Halo, Kakek ……”
Suaranya membawa langis, lembut manja dan minta dikasihani, sangat berbeda dengan nada bicaranya dengan Tiffany barusan yang ganas kejam dan sadis.
“Apakah demam sudah turun?” Tuan besar Costan bertanya dengan penuh perhatia “Sudah demam tinggi seperti itu, mengapa masih nekat bekerja.”
“Kakek, masalah konferensi pers itu semuanya diatur oleh manajer keuangan saya, waktu saya memainkan kecapi sama sekali tidak tahu situasinya.” Samantha tersedak, “Jika bukan karena senar yang kebetulan putus, saya juga tidak tahu dia sudah menyediakan rekaman, dan mematikan mikrofon di samping alat musik kecapi
saya”
“Tetapi semuanya memang kesalahan saya juga, telah menyebabkan Anda kecewa.”
Waktu Tuan besar Costan melihat berita terbaru itu, dia juga merasa tindakan Samantha sangat tidak terpuji.
Tetapi sekarang setelah mendengar penjelasannya, hati kakek Costan seketika menjadi lega.
Benar!
Samantha yang bisa berbaik hati menolongnya waktu sakit di pinggir jalan, mana mungkin anak ini mempunyai hati yang jahat?”
Anak ini pasti sakit waktu naik panggung, dan semuanya diatur oleh manajernya itu, jika bukan karena jari tangannya terluka, bahkan Samantha sendiri juga dikelabui olehnya.
Dengan kata kata jujur dan ucapan yang sungguh sungguh Kakek Costan berkata, “Kamu ini anak bodoh, beberapa tahun yang lalu waktu kamu menolong saya, setelah mengantar saya ke rumah sakit tidak meninggalkan nama sama sekali. Saya tidak mungkin tidak percaya kepadamu.”
“Kakek Costan, terima kasih.”
“Samantha, kamu baik baiklah beristirahat.” Borris Costan berhenti sejenak lalu berkata, “Walau bagaimanapun, sementara waktu ini kamu tidak cocok untuk terus bekerja sebagai aktris, bagaimana kalau istirahat sebentar, sebelumnya saya pernah mengatakan akan membuka sebuah klinik pengobatan untukmu, setelah dipikir
pikir, sudah waktunya bisa diwujudkan.”
“Ahh?” Samantha tertegun.
“Ada apa?”
“Tidak…tidak apa apa, saya hanya merasa sedikit terkejut.”
“Masalah ini sebelumnya sudah pernah disinggung, sekarang saya rasa ad yang tepat.” Tuan besar Costan berkata, “Cucu menantu Borris Costan, lel sebagai tabib dibandingkan sebagai aktris…..”
kru uk
Tabib apa?
Dia sama sekali tidak mengenal pengobatan!
Hati Samantha kacau dan tidak nyaman, tetapi dia sama sekali tidak bisa menunjukkan ekspresi perasaannya.
57 .
1151 doo
Bab 216
5 mutiara © NôvelDrama.Org - All rights reserved.
“Kakek, saya sudah tahu.”
Sampai Samantha memutuskan pembicaraan telepon, Tiffany masih tetap merasa ketakutan.
Keuka Samantha mencekiknya tadi ekspresinya seperti hendak membunuhnya, terbalik dengan ekspresinya waktu berbicara dengan Tuan Besar Costan, benar benar dua kepribadian yang berbeda.
Jika bukan dialami sendiri, dia tidak akan percaya dengan perkataan siapapun.
Samantha meletakkan ponselnya, melirik ke arah Tiffany: “Kak Fany, untuk waktu dekat ini saya tidak akan shooting film, kamu bantu saya mencari seorang tabib, saya mau belajar tentang pengobatan.”
“Kamu..bilang apa?” Tiffany tidak berani percaya dengan pendengarannya.
“Bantu saya mencari seorang tabib, untuk mengajari saya tentang pengobatan.” Di mata Samantha terlintas sinar yang kejam, “Masalah ini harus dirahasiakan, jika bocor dan diketahui orang saya akan membuat hidupmu menderita.”
Tiffany melihat wanita kejam seperti ular berbisa di depannya ini, dia hanya bisa mengangguk seperti burung pelatuk karena takut.
11:51 ou:
5/%
Empat bayi kembar : …