Bab 51
Bab 51
Reuni dengan teman-teman sekolah yang sudah lama ditunggu-tunggu itu berlangsung dengan meriah.
Olga adalah sosok wanita yang sangat pintar bergaul. Dia sangat pandai berbicara dan bisa cocok berbicara dengan siapa saja. Namun, kedatangan Selena justru mengejutkan semua orang.
Banyak teman sekolah menghampiri Selena dan bertanya secara beruntun, “Selena, dengar- dengar kamu sudah menikah? Kamu benar—benar tidak asyik, menikah tidak mengundang kami para teman lama. Apakah kamu menganggap kami tidak pantas hadir?”
Belum sempat menjawabnya, terdengar suara tajam seorang perempuan di telinga Selena, Menurutku, bukan kita tidak pantas, melainkan dia sendiri yang tidak pantas. Mungkin karena
Keluarga Bennett sudah bangkrut, jadi dia bersembunyi dan tidak berani bertemu orang.”
Yang berbicara itu adalah Alana Madison, orang yang dulunya tidak akur dengan Selena. Saat itu, Keluarga Madison tidak sebanding dengan Keluarga Bennett, dan Alana selalu berada di posisiBelongs © to NôvelDrama.Org.
kedua.
Jelas-jelas dia memiliki citra sebagai wanita kaya, cantik, dan genius, tetapi dia selalu tampak meredup di mana pun Selena berada. Jadi dia pun selalu menyalahkan Selena atas hal ini.
Saat ini Keluarga Bennett sudah bangkrut. Selena yang telah lama tidak muncul, akhirnya muncul kembali. Dia tentu saja ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengejek Selena.
Si ketua kelas, yaitu Darren Osmond, segera meredakan suasana dengan berkata, “Alana, jangan berkata seperti itu. Semua orang memiliki masa lalu yang berbeda—beda, ada kalanya di atas, ada kalanya di bawah. Tidak perlu membahas hal-hal yang membuat orang menjadi semakin sedih.
Kita sudah lama tidak bertemu, jangan bicarakan hal-hal yang tidak menyenangkan.”
Alana merasa kesal, tetapi karena dia masih menghormati Darren, sehingga dia tidak melanjutkan topik tersebut. “Baiklah, aku tidak akan membahasnya. Tapi, ada seseorang yang terlalu tebal mukanya. Dia tidak pernah muncul selama bertahun-tahun, tetapi sekarang ketika ada keuntungan, dia pun ingin kembali untuk mengambil bagian.”
“Keuntungan apa? Bukankah hari ini reuni sekolah?” tanya Selena dengan wajah yang tampak bingung.
“Apakah kamu benar—benar tidak tahu atau pura—pura tidak tahu? Semua teman yang datang hari ini hanya tertarik pada proyek rumah sakit Cintagatha.”
Selena tiba—tiba merasa dirinya telah menjalani kehidupan yang terombang—ambing dan tidak berarti selama lebih dari setahun. Dia tidak tahu apa pun tentang apa yang terjadi di luar sana.
Darren dengan niat baik menjelaskan, “Rumah Sakit Cintagatha adalah proyek medis terbesar 1/2
dalam dua tahun terakhir yang menelan biaya 7 triliun rupiah.”
Alana mendengus dan berkata, “Tujuan Rumah Sakit Cintagatha adalah untuk menjadi rumah sakit internasional kelas satu. Baik dokter maupun peralatannya, merupakan yang terbaik di dunia. Tentu saja gaji para pegawainya jauh lebih tinggi daripada rumah sakit lain di dalam
negeri. Dengan adanya kesempatan bagus seperti ini, tentu saja ketua kelas yang baik hati seperti ini akan memikirkan kita sebagai teman-teman lamanya.”
Teman sekolah yang ada di samping juga sedang berdiskusi dengan antusias. Jika mereka bisa diterima, gaji mereka akan naik tiga kali lipat. Tentu saja standarnya juga tinggi. Jika mereka memiliki koneksi yang bekerja di sana, akan lebih mudah untuk diterima.
Selena pun mengerti setelah mendengar penjelasan itu. Darren memang berasal dari keluarga berlatar belakang pengobatan tradisional yang terkenal. Dia kemungkinan besar memiliki banyak saham di rumah sakit itu. Tindakannya saat ini juga bertujuan untuk mencari beberapa orang berbakat agar bisa direkrut ke rumah sakit. 1
Ketika masih bersekolah dulu, mereka berada di kelas unggulan yang merupakan kumpulan murid—murid berbakat dan cerdas. Meskipun pertemuan ini disebut sebagai reuni, tetapi sebenarnya ada suatu kepentingan di dalamnya.
Mungkin karena Olga belakangan ini disibukkan oleh urusan putus dengan pacarnya, sehingga dia sendiri juga tidak tahu sifat dari pertemuan ini. Dia hanya menganggapnya sebagai kesempatan untuk menenangkan pikiran, jadi dia pun datang kemari.
Selena tidak seperti Olga yang saat ini sudah berbincang-bincang tentang masalah properti sambil merangkul bahu orang. Dalam situasi seperti itu, Selena hanya merasa canggung. Sedangkan Darren tetaplah sosok yang cerdas dan brilian. Dia tidak memandang rendah Selena karena Keluarga Bennett sudah bangkrut, dia justru dengan lembut menanyakan kabar Selena.
“Jika Selena tertarik, Rumah Sakit Cintagatha selalu menyambut dokter berbakat sepertimu.” Selena tersenyum tanpa berdaya sambil berkata, “Kamu pasti bercanda, aku bahkan belum lulus kuliah...”
Darren pun berkata dengan bingung, “Mana mungkin? Kamu memang pernah cuti kuliah, tetapi kamu tetap saja punya bukti kelulusan dan ijazah.”
Selena tertegun sejenak, lalu berkata, “Darren, kam pasti salah, ‘kan?”
“Bagaimana mungkin? Aku yang menyerahkan semua ijazah kelulusan mahasiswa di kelas waktu itu, tapi yang datang mengambil ijjazahmu adalah anggota keluargamu. Apakah kamu tidak mendapatkan ijazahnya?”
Selena pun segera memahami bahwa Harvey pasti telah menggunakan suatu cara untuk mengambil ijazah miliknya.