Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 284



Bab 284

Akhir—akhir ini mereka sibuk bukan main. Baik Maisha maupun Harvey juga tidak makan dan minum dengan benar. Bahkan istirahat dan tidur pun juga tidak sempat. Mereka semua tampak tegang dan selalu mengikuti perkembangan operasi penyelamatan.

Alex merasa prihatin saat melihat Harvey yang makin kurus. “Tuan Harvey, makanlah sedikit. Kalau begini terus, Anda bisa jatuh sakit.”

Tenggorokan Harvey terasa kering dan kulit bibirnya juga terkelupas. Chandra segera memberinya segelas teh bunga krisan.

Setelah tenggorokannya sudah basah terkena teh hangat, barulah Harvey membuka mulutnya dengan susah payah. Suaranya terdengar serak seperti pintu kayu yang berderit.

“Hal yang kusuruh kamu cek...”NôvelDrama.Org holds © this.

“CCTV lift sudah dirusak sebelum kami sampai di sana. Nggak ada hal penting lain yang berhasil terekam. Dari jejak Nona Agatha yang diculik, kami menemukan petunjuk kalau mereka bersekongkol dengan sebuah organisasi internasional.”

“Siapa?” “Poison Bug.”

Harvey mengambil sebatang rokok dan menjepitnya di salah satu ujung bibirnya. Namun, saat mengambil korek dan bersiap menyalakan rokoknya, dia menyadari kalau tubuhnya gemetaran karena sudah berhari-hari tidak makan dan tidak minum. Jarinya terus gemetaran tanpa henti.

Alex langsung bergerak maju dan membantu Harvey menyalakan rokoknya. Satu tangan menutupi api korek, sedangkan satu tangan yang lain menyalakan koreknya.

“Apakah organisasi itu adalah organisasi misterius yang mengumpulkan dokter terkenal dari seluruh dunia dan melakukan penelitian tentang obat terlarang?”

“Benar.”

Chandra terlihat serius. “Poison Bug merekrut hampir semua ilmuwan medis terbaik dari berbagai negara, melakukan penelitian dan percobaan pada manusia yang dilarang oleh WHO dan negara-negara lain. Peperangan biologis yang mereka mulai lima tahun yang lalu telah menyebar ke seluruh dunia. Mereka adalah sekelompok iblis berwujud manusia!”

Alis Harvey bertaut. Seharusnya dia dan Poison Bug tidak memiliki masalah apa—apa. Organisasi ini sangat besar dan hampir ada di seluruh dunia.

Mereka memiliki laboratorium bawah tanah di tempat yang paling panas dan paling dingin di bumi ini. Mereka disebut-sebut sebagai orang-orang jenius dan juga dijuluki sebagai iblis berwujud manusia.

+15 BONUS Sejak kapan para peneliti gila yang terobsesi dengan penelitian itu tertarik untuk bermain—main dan menculik manusia?

Poison Bug adalah organisasi yang merugikan manusia, tetapi juga menyelamatkan manusia. Ada banyak orang yang terkena penyakit langka di seluruh dunia bisa sembuh karena obat yang diciptakan

oleh Poison Bug. Ada yang menganggap mereka sebagai malaikat dan ada juga yang menganggap mereka sebagai iblis pembawa wabah.

Jika mereka ingin melakukan penelitian, seharusnya yang ditangkap adalah para pendatang dengan tujuan dijadikan sebagai kelinci percobaan, bukan hanya Selena dan Agatha.

Dilihat dari sisi manapun, mereka sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi bernama Poison Bug ini, semua yang terjadi ini lebih mirip seperti dendam pribadi.

Dendam pribadi? Dia sudah mengenal Selena sejak lama. Wanita yang hangat itu tidak mungkin mencari masalah dengan orang lain.

Apa yang membuat mereka melakukan hal yang kejam begini?

“Tidak heran Leo nggak pernah ditemukan. Kalau begitu, harusnya Leo juga salah satu anggota Poison Bug.” “Ya, harusnya begitu.”

Harvey mengernyitkan keningnya. Jemarinya menjepit rokoknya kuat—kuat. “Biarpun Seli masih hidup, tapi kalau sudah jatuh ke dalam tangan Poison Bug, sama saja seperti sudah mati.”

Mereka pasti akan menyuruh Selena memakan obat-obatan! Mereka pasti akan menyiksa Selena!

“Tuan Harvey, Poison Bug pergi dengan terburu—buru persis sebelum kita datang. Mungkin saja mereka nggak berhasil menemukan nyonya. Nyonya memotong sebuah tali sebelum terjun ke laut, dia membawa pisau.”

Chandra membasahi bibirnya dan berkata lagi, “Dari kecil nyonya sudah pandai berenang. Di laut juga ada banyak kapal—kapal karam yang bisa dijadikan sebagai tempat sembunyi dan kemungkinan besar nyonya bersembunyi di sana. Kalau nggak, mereka pasti akan membuang mayat nyonya untuk memancing Tuan. Karena beberapa hari ini nggak ada pergerakan apa—apa, hal ini bisa dijadikan bukti kalau nyonya masih hidup! Bahkan Poison Bug sendiri juga nggak berhasil menemukannya!”

Tiba—tiba, ada cahaya berkilat di mata Harvey. “Benar, sebelum Seli pergi, dia sempat memintaku untuk mencari mereka dan balas dendam. Itu bukan salam perpisahan, tetapi dia ingin menyampaikan pesan

padaku.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.